Boncos tanpa followership
© 2022 oleh Dr. Sumardi, S.E., M.Si.
Penyunting:
Kuspriyanto
Diterbitkan oleh:
Elfatih Media Insani (Anggota IKAPI)
ISBN 978-623-8047-05-5
Cetakan Pertama, November 2022
xxii, 206 hlm
Ukuran 13 x 20 cm
AC 260 g, soft cover, laminasi doff
BP 57 gram, satu warna
Pembatas buku
Perfect Binding
Plastic shrink
Harga Rp99.000,-
Ide penulisan buku ini sangat menarik. Ketika sebagian besar orang berfokus pada tema “laris” kepemimpinan, penulis justru mengingatkan kita pada proses yang sering terlupakan. Benar sekali, sebelum menjadi pemimpin (leader), hampir dipastikan setiap orang pernah menjadi pengikut (follower).
Seperti dipetakan oleh Robert Kelley pada bukunya yang berjudul “In Praise of Follower”, kita mungkin (pernah) berada pada dimensi berpikir kritis (critical thinking) dan perilaku (behaviour) yang berbeda. Bisa jadi kita berangkat dari tipe yang tidak sama: bukan tipe Star (Effective, Dynamic) yang merupakan follower idaman.
Mungkin sebagian dari kita tidak/belum punya pilihan kecuali meminimalkan risiko sampai bisa merasa nyaman dan lebih yakin dengan lingkungan kerja. Mungkin sebagian dari kita harus agak pragmatis karena kondisi tidak selalu baik, namun tetap berharap bisa melakukan perbaikan sebelum terjadi kerusakan organisasi. Tidak apa-apa jika ada sebagian dari kita yang sengaja hadir untuk memicu cara berpikir baru, tentunya dengan cara yang bijak. Apa pun peran follower yang kita ambil saat ini, pastikan goal setting-nya tetap sama: menjadi leader yang hebat di kemudian hari.
Penulis telah membuktikan bagaimana dahsyatnya menjadi konseptor sekaligus eksekutor. Sebagai konseptor, ia melahirkan gagasan dan pikiran yang bernas dan visioner. Sebagai eksekutor, ia menjahit kata dan menyulam kalimat menjadi sebuah karya buku yang elegan: perpaduan antara teori, analisis/opini, praktik baik, teladan figur dan kumpulan kutipan-kutipan yang inspiratif.
Penulis memiliki ketangguhan daya jelajah gagasan dan pikiran dalam menggali data dan merangkum fakta. Dari belasan figur yang berhasil beliau wawancara tentang followership, menunjukkan bahwa penulis adalah orang yang bisa masuk dan diterima di berbagai kalangan.
Buku berjudul “Boncos tanpa followership” ini merupakan buku kelima penulis di tengah-tengah kesibukan sebagai seorang birokrat. Buku ini dikemas dengan bahasa yang umum, lugas, dan mudah dipahami oleh para pembaca. Buku ini merupakan buku referensi sekaligus sebagai pedoman bagi para karyawan/pegawai dalam menapaki kariernya di organisasi, baik sektor publik maupun swasta.
Terbitnya buku ini diharapkan dapat menjadi penambah khazanah literasi di Indonesia, sekaligus dapat menjadi bahan penambah wawasan dalam tata kelola sumber daya manusia di Indonesia. Penulis menyadari bahwa keberadaan buku-buku yang mengupas topik sumber daya manusia aparatur tidak terlalu banyak sehingga diharapkan buku ini dapat mengisi kekosongan literasi tersebut.