Bergelut dengan Rasa

Dalam 108 puisi yang ditampilkan, terlihat betapa penulis memiliki kepekaan terhadap kompleksitas emosi manusia. Ungkapan syukur, kehilangan, cinta, dan spiritualitas tercermin dengan begitu indah dalam setiap baitnya.

Saya menyatakan rasa bangga dan apresiasi yang besar atas terbitnya buku kumpulan puisi ini. Sebuah pencapaian yang tidak hanya membanggakan sang penulis, tetapi juga membanggakan kami sebagai warga Pesisir Selatan. Karya ini bukan hanya sekadar rangkaian kata, tetapi sebuah warisan intelektual yang akan memberikan kontribusi besar pada dunia pendidikan.

Guru yang menjadi penulis buku ini adalah teladan bagi kita semua. Dengan semangat pantang menyerah dan dedikasi yang tinggi, beliau telah mampu menyampaikan gagasannya, pengalaman, dan nilai-nilai luhur melalui puisi-puisi yang indah. Buku ini adalah bukti nyata bahwa guru-guru di Pesisir Selatan tidak hanya menjadi pendidik di kelas, tetapi juga penjaga kearifan lokal dan perekat budaya bangsa.

Dalam konteks Kurikulum Merdeka Belajar, kita perlu mengambil momentum ini sebagai inspirasi untuk mendorong munculnya lebih banyak penulis produktif dari kalangan guru di Pesisir Selatan. Guru bukan hanya sebagai pengajar tetapi juga pencipta ilmu pengetahuan, dan buku ini adalah salah satu wujud dari kreativitas guru dalam merespons perubahan paradigma pendidikan. Melalui buku ini, saya berharap semakin banyak guru-guru di Pesisir Selatan yang terinspirasi untuk berbagi pemikiran, pengalaman, dan pengetahuan mereka.

Salim Muhaimin, S.Pd., M.Si.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Pesisir Selatan


Buku ini bukan hanya sekadar kumpulan kata, tetapi sebuah mahakarya yang mencerminkan perjalanan jiwa dan pengalaman hidup yang mendalam. Proses mencipta puisi tidak hanya menggambarkan keindahan kata-kata, melainkan juga memerlukan ketekunan, refleksi, dan kedalaman batin. Bunda Marianis telah mampu menangkap esensi kehidupan dan mengungkapkannya melalui kata-kata yang menggetarkan hati.

Dalam 108 puisi yang ditampilkan, terlihat betapa penulis memiliki kepekaan terhadap kompleksitas emosi manusia. Ungkapan syukur, kehilangan, cinta, dan spiritualitas tercermin dengan begitu indah dalam setiap baitnya. Ini adalah bukti kecakapan dan kepekaan seorang penulis yang telah memahami betul dinamika kehidupan.

Setiap judul puisi mencerminkan keragaman emosi dan pengalaman manusia. Mulai dari ungkapan terima kasih yang sederhana, hadiah terindah dari seorang anak, hingga pengalaman kehidupan yang mendalam. Penulis dengan cermat memilih kata-kata yang membangun suasana dan memancing emosi pembaca.
Salah satu keunggulan buku ini adalah kemampuan penulis dalam merangkai kata-kata menjadi untaian makna yang mendalam. Puisi seperti “Lautan Api di Palestina” dan “Surgaku di Akhir Mimpi” menyentuh hati pembaca dengan kepekaan terhadap realitas dunia dan kehidupan.

Buku ini juga menawarkan perjalanan batin yang penuh refleksi, seperti dalam puisi “Mati Sebelum Mati” dan “Wisata Jiwa yang Melelahkan”. Penulis mampu menangkap kebingungan dan keragu-raguan manusia dalam menghadapi kehidupan.

Selain itu, kumpulan puisi ini tidak hanya menggugah emosi, tetapi juga memberikan pesan moral dan spiritualitas, seperti dalam “Kubertasbih pada-Mu Allah” dan “Dirgahayu Negeriku Tercinta”. Puisi-puisi ini memperkaya jiwa pembaca dengan nilai-nilai kehidupan yang mendalam.

Ruslan Ismail Mage
Inspirator dan Penggerak, Penulis,
Founder Bengkel Narasi dan Pena Anak Indonesia


Bergelut dengan Rasa
Copyright © CV Elfatih Media Insani, 2023

Penulis:
Marianis

ISBN: 978-623-8047-14-7

Penyunting:
Kuspriyanto

Desain Isi & Penata Letak:
Tim Elfatih Media Insani

Desain Sampul dan Ilustrasi:
Sumber Freepik, diolah oleh Tim Elfatih Media Insani

Penerbit:
CV Elfatih Media Insani (Anggota IKAPI)
Bekerja Sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Pesisir Selatan

Redaksi:
Jl. Sangkuriang Barat II No. 13-D
Kota Cimahi, Jawa Barat 40511
Web : https://elfatihmediainsani.co.id/
Email : elfatihpublishing@gmail.com
Telp : 0813 3893 4854

Cetakan Pertama, Januari 2024
xxiv, 178 hlm; 12.7 x 20 cm

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *